Friday, May 31, 2013

WAKTU & KEDAULATAN ALLAH (Denny Teguh S.)

Perspektif Kristen Mengenai Waktu dan Aplikasinya-1
WAKTU DAN KEDAULATAN ALLAH
oleh: Denny Teguh Sutandio
  • Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.(Mzm. 90:12)
  • dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.(Ef. 5:16)
PENDAHULUAN DAN LATAR BELAKANG
Apa itu waktu? Masalah waktu adalah masa urgen yang dirasakan oleh semua manusia. Semua manusia yang hidup di dunia pasti memiliki waktu. Tetapi yang menjadi permasalahannya adalah apa yang mereka mengerti mengenai waktu dan bagaimana mereka mempergunakan waktu tersebut. Dunia postmodern mengajarkan pragmatisme, di mana segala sesuatu dilakukan dengan semangat semaunya sendiri. Hasilnya, manusia postmodern kurang mengerti definisi waktu dengan tepat dan menggunakannya dengan bertanggung jawab. Tidak heran, banyak orang menghambur-hamburkan waktunya untuk melakukan sesuatu yang kurang bermanfaat bahkan tidak bernilai. Ketidakmengertian mereka akan waktu dan bagaimana memanfaatkan waktu dilatarbelakangi oleh ketidakmengertian mereka akan konsep nilai. Jika mereka mengerti konsep nilai, mereka akan mengerti salah satu pewujudnyataan nilai itu di dalam waktu. Mari kita mencoba mengerti apa yang dunia ajarkan tentang waktu, lalu kita akan meninjaunya dari perspektif Alkitab dan aplikasinya di dalam menebus waktu.

KONSEP DUNIA MENGENAI WAKTU
Ada beberapa prinsip mengenai waktu yang dunia ajarkan.
(1) Waktu Itu Melingkar
Dunia Timur mengajarkan bahwa waktu adalah melingkar (circular). Manusia yang hidup suatu saat pasti mati, setelah mati, ia akan mengalami reinkarnasi di dalam dunia lagi sesuai dengan jasanya ketika ia dulu masih hidup. Konsep ini mengakibatkan orang tidak memikirkan lagi apa artinya pertobatan, kebenaran, dan iman. Mengapa? Karena orang yang berpikiran melingkar pasti malas bertobat, karena toh, di kesempatan mendatang, ia bisa “bertobat.”

(2) Waktu Adalah Uang
Konsep dunia Barat mengajarkan bahwa waktu adalah uang (time is money). Konsep ini mengajarkan bahwa waktu itu sama berharganya dengan uang. Konsep ini dilatarbelakangi oleh jiwa materialisme dari dunia Barat yang mengukur segala sesuatu dari asas manfaat (utilitarianisme). Seseorang melakukan segala sesuatu setelah ia mengukur bahwa yang ia lakukan itu “bermanfaat” (dalam arti: menguntungkan). Jika tidak bermanfaat, ia tidak akan mengerjakannya. Oleh karena itu, tidak heran, waktu dipersamakan dengan uang. Manusia tentu tidak mau membuang-buang uang, makanya jangan pernah membuang-buang waktu. Konsep ini sebenarnya adalah konsep yang rendah, karena waktu dipersamakan dengan benda materi, padahal waktu lebih bernilai ketimbang uang. Inilah kegagalan pola pikir Barat dan “Kristen” yang dipengaruhi utilitarianisme.

(3) Waktu adalah Kesempatan
Konsep ketiga mengenai waktu yaitu waktu adalah kesempatan. Konsep ini lebih agung sedikit dari dua konsep pertama, karena konsep ini mengajarkan kepada kita bahwa di dalam setiap waktu selalu ada kesempatan. Di dalam kesempatan itu, kita harus mengejar dan mendapatkan sesuatu yang bernilai, dan memberikan/melakukan sesuatu yang bernilai kepada orang lain. Tidak heran, ada pepatah mengatakan, “Jangan buang-buang kesempatan.” Konsep ini baik, tetapi tetap memiliki dua kelemahan, yaitu tidak memiliki definisi yang tepat tentang konsep nilai di dalam kesempatan dan juga tidak memiliki konsep yang tepat bagaimana kesempatan itu dikaitkan dengan kedaulatan Allah.

KONSEP ALKITAB MENGENAI WAKTU
Ketika dunia mengajarkan 3 konsep waktu di atas, lalu bagaimanakah konsep Alkitab mengenai waktu? Alkitab mengajarkan beberapa prinsip, yaitu:
(1) Waktu adalah Pemberiaan Allah (berkait dengan kekekalan)
Konsep pertama dari Alkitab mengenai waktu yaitu waktu itu sendiri adalah pemberian/anugerah Allah. Di sini berarti ketika Allah menciptakan dunia ini, Ia tentu juga menciptakan waktu di dalamnya. Hal ini terbukti dengan diciptakannya siang dan malam pada waktu penciptaan. Ia yang menciptakan waktu juga adalah Allah yang memelihara dan berdaulat atas waktu. Di sana, ada kaitan yang erat antara waktu di dunia ini yang bersifat sementara dengan kekekalan Allah. Anak Tuhan sejati yang melihat waktu sebagai pertemuan antara kekekalan dengan kesementaraan adalah anak Tuhan yang melihat rencana kekal Allah yang harus dinyatakan di dalam dunia ini. Ia peka melihat kehendak dan pimpinan Allah di dalam setiap waktu. Ketika Allah memimpinnya untuk melayani Tuhan di bidang pekerjaan tertentu, ia akan taat mutlak karena ia percaya bahwa waktu yang ia miliki adalah anugerah Tuhan yang harus dipergunakan HANYA untuk memuliakan Tuhan! Sedangkan orang yang katanya “Kristen” mungkin kelihatannya religius, tetapi sebenarnya hatinya tidak mau taat kepada Tuhan dan firman-Nya. Akibatnya ia tidak akan mempergunakan waktunya untuk Tuhan, tetapi untuk memenuhi ambisi pribadinya atau orangtuanya atau orang-orang yang ia kasihi. Tidak heran, untuk hal-hal yang kurang (bahkan tidak) bernilai, orang-orang seperti ini memiliki banyak waktu, tetapi untuk hal-hal yang bernilai (misalnya, pergi ke gereja, membaca Alkitab, dll), ia akan mengatakan bahwa ia tidak memiliki banyak waktu. Itu yang terjadi pada beberapa teman saya yang mengaku “Kristen.” Teman saya memiliki banyak waktu untuk membaca buku Rich Dad, Poor Dad dari Robert T. Kiyosaki, di mana dia sudah habis membaca buku itu, tetapi ketika saya tanya, apakah dia sudah habis membaca Alkitab? Dia menjawab: belum. Untuk novel The Da Vinci Code, orang “Kristen” bahkan rela membeli dan membacanya, tetapi bagaimana dengan Alkitab? Untuk membaca surat kabar, selalu ada waktu, tetapi bagaimana dengan membaca dan mempelajari Alkitab? Untuk pergi ke mal, selalu ada waktu, tetapi bagaimana dengan pergi ke gereja? Biarlah kita mengintrospeksi diri kita masing-masing, benarkah kita sebagai orang Kristen sudah mengerti konsep bahwa waktu adalah pemberiaan Allah? Lalu, apa aplikasinya dalam kehidupan kita sehari-hari?

(2) Waktu Bersifat Linier
Konsep Alkitab kedua mengenai waktu yaitu waktu itu bersifat linier. Berbeda dari konsep dunia Timur mengenai waktu, maka Alkitab mengajar bahwa waktu itu bersifat linier (garis lurus), dari titik Alfa (huruf pertama dalam bahasa Yunani) sampai Omega (huruf terakhir dalam bahasa Yunani). Ini berarti waktu tidak pernah terulang, karena waktu berjalan lurus. Karena tidak pernah terulang, maka sebagai anak Tuhan, kita harus memanfaatkan waktu ini sesuai dengan kehendak Tuhan sebagai Pencipta waktu. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan tidak menunda pekerjaan yang harus kita kerjakan. Ketika Tuhan memerintahkan kita untuk berdoa, membaca Alkitab, memberitakan Injil, bersekutu, dll, jangan pernah menunda hal-hal tersebut. Selain itu, di dalam pekerjaan sehari-hari kita, biasakan untuk tidak menunda pekerjaan. Jika kita bisa mengerjakannya sekarang, kerjakanlah sekarang, jangan dikerjakan besok, karena mungkin sekali besok kita tidak bisa mengerjakannya. Begitu juga dengan panggilan Tuhan. Ketika panggilan Tuhan jelas bagi kita di waktu tertentu untuk bekerja di tempat tertentu atau melayani-Nya secara penuh waktu, pada saat itu juga langsung kerjakan, jangan menunda-nunda waktu Tuhan. Jangan menggunakan segudang argumentasi “logis” untuk menolak atau mengundur panggilan Tuhan yang JELAS. Misalnya, ketika kita dipanggil Tuhan menjadi hamba-Nya penuh waktu pada waktu kita menjadi mahasiswa semester 5 di salah satu universitas, jangan pernah menolak panggilan Tuhan yang JELAS itu dengan argumentasi “logis”: “tinggal beberapa tahun lagi lulus.” Ketika kita mencoba melakukan hal itu, kita sudah berdosa, karena kita telah menolak (baik halus atau tidak) panggilan Tuhan yang JELAS bagi kita. Ketika Tuhan mengutus Musa membebaskan Israel, Ia meminta Musa melakukannya sekarang. Ketika Tuhan menyuruh kita melakukannya SEKARANG, jangan pernah berkata: TIDAK! Biarlah kita dan khususnya orangtua Kristen yang beres mengajarkan konsep ini kepada anaknya sehingga dari kecil, anak memiliki kepekaan untuk mengerti pimpinan Allah bagi hidupnya (bukan pimpinan orangtua)! Itulah wujud pertanggungjawaban kita dalam menghargai waktu yang linier yang sesuai dengan kehendak-Nya.

TEBUSLAH WAKTUMU
Kemudian, pertanyaan kita selanjutnya, bagaimana mempergunakan waktu? Kedua nats Alkitab dari Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB) di atas memberikan penjelasan kepada kita tentang signifikansi waktu bagi manusia. Di dalam Mazmur 90:12, Musa mengajar kita untuk menghitung hari-hari kita sedemikian, sampai kita memperoleh hati yang bijaksana. Luar biasa, di sini, Musa mengaitkan waktu dengan kebijaksanaan. Ketika seseorang mempergunakan waktunya dengan bertanggung jawab, di saat itu juga, orang itu memiliki kebijaksanaan dalam hatinya. Lebih tajam lagi, Paulus mengatakan di dalam Efesus 5:16 bahwa kita harus mempergunakan (King James Version: redeeming artinya menebus) waktu kita karena hari-hari ini adalah hari yang jahat. Dengan kata lain, kita bukan hanya menghitung hari kita, tetapi kita juga menebus hari/waktu kita. Menebus di sini berarti mengembalikan waktu yang Tuhan ciptakan kepada Tuhan sendiri untuk kemuliaan Tuhan. Mengapa kita harus menebus waktu? Karena hari-hari ini adalah hari yang jahat. Hari yang jahat dan masa yang sukar ditandai dengan orang yang makin mencintai diri dan uang (2Tim. 3:1-2). Jika kita sudah mengetahui dan membaca tanda-tanda zaman, hendaklah kita waspada dan berusaha untuk menebus waktu kita. Bagaimana cara kita menebus waktu? Caranya hanya satu yaitu mengembalikan waktu kita kepada Pencipta waktu yaitu Tuhan. Bagaimana aplikasinya?

(1) Utamakan Tuhan dalam Waktu Kita
Memuliakan Tuhan di dalam waktu ditunjukkan dengan bagaimana kita mengutamakan Tuhan dalam setiap waktu kita. Di dalam hidup kita, berapakah waktu yang kita pergunakan untuk Tuhan dan untuk hal-hal lain di luar Tuhan? Sering kali banyak orang “Kristen” lebih banyak mempergunakan waktu untuk hal-hal yang kurang bernilai, misalnya jalan-jalan, dll. Tidak berarti orang Kristen tidak boleh jalan-jalan ke mal, dll. Tetapi yang menjadi inti permasalahannya adalah banyak orang “Kristen” lebih suka mempergunakan waktunya untuk jalan-jalan ketimbang pergi ke gereja. Sehingga tidak heran, konsep mereka sering dicemari oleh konsep dunia yang hedonis, materialis, dan pragmatis. Orang Kristen yang sejati adalah orang Kristen yang bisa membagi waktu dan menempatkan prioritas waktu yang terbanyak untuk Tuhan dan sisanya baru untuk hal-hal sekuler. Di sini, Tuhan mendapat prioritas waktu yang tertinggi dan terbanyak. Adalah suatu keanehan jika orang Kristen tidak memiliki kerinduan untuk lebih dekat dengan Allah. Apalagi lebih aneh lagi jika ada orang “Kristen” yang merasa bersalah ketika ia tidak pergi ke suatu acara tertentu atau telat pergi ke acara tertentu, sedangkan ia tidak merasa bersalah jika tidak pergi atau telat ke gereja. Biarlah kita mengintrospeksi diri kita masing-masing apakah kita sudah menggunakan waktu dengan mengutamakan Tuhan.

(2)  Belajar Tidak Terlambat
Konsep kedua dari memuliakan Tuhan adalah belajar menghargai waktu dengan tidak terlambat. Budaya ngaret di Indonesia harus kita buang, karena budaya itu tidak memiliki unsur positifnya sama sekali. Orang yang suka ngaret adalah orang yang tidak menghargai waktu, karena baginya, terlambat atau tidak, tidak berarti apa-apa. Kekristenan harus merombak total konsep budaya ini! Jangan pernah ada kata terlambat di dalam kamus Kristen. Artinya, sebisa mungkin kita berusaha mempergunakan waktu kita secara efektif. Misalnya, kita mau pergi ke kantor/gereja pada Pkl. 08.00 WIB. Supaya tidak terlambat, kita usahakan bangun pagi Pkl. 06.00 WIB untuk saat teduh, berdoa, sikat gigi, makan, mandi, dll, lalu pada Pkl. 07.00 WIB kita bisa berangkat, sehingga sampai kantor/gereja, kita tidak terlambat. Mengapa seseorang terlambat? Problemnya terletak pada penyakit malas: malas bangun pagi dan yang paling parah, malas bekerja/pergi ke gereja. Akibatnya, ketika harus menghadiri kebaktian Pkl. 08.00 WIB, mereka berangkat dari rumah Pkl. 07.45 (padahal jarak dari rumah ke gerejanya: 30/45 menit). Lalu, ketika ditegur, mereka beralasan “macet,” padahal alasan utamanya adalah mereka telat berangkatnya. Bagaimana dengan kita? Masihkah kita terlambat? Sebagai orang yang sudah diselamatkan, kita tidak seharusnya terlambat.

(3) Meminimalkan Waktu dengan Melakukan Hal-hal yang Bernilai
Konsep terakhir memuliakan Tuhan di dalam waktu adalah meminimalkan waktu untuk mengerjakan hal-hal yang bernilai. Artinya, belajar mengerjakan sesuatu semaksimal mungkin dengan waktu yang seminimal mungkin. Dalam hal ini, Tuhan Yesus telah memberikan contoh bagi kita. Dalam waktu 3,5 tahun, Ia sudah menjadi berkat bagi ribuan orang Israel dan sekitarnya, sehingga dari 12 rasul-Nya, Kekristenan berkembang pesat sampai sekarang. Tidak ada satu pribadi yang bisa seperti Tuhan Yesus yang dalam waktu singkat mampu mempengaruhi begitu banyak orang bahkan melampaui zaman. Ini berarti Ia memakai waktu seminim mungkin untuk mengerjakan sesuatu yang dahsyat. Bagaimana dengan pekerjaan kita? Bagaimana dengan pelayanan kita? Apakah sebagai orang Kristen yang telah ditebus, kita masih bermalas-malasan dan tidak mau giat bagi Tuhan? Apalagi kita yang masih muda, maukah kita berkomitmen memakai waktu kita ini untuk melakukan hal-hal yang lebih dahsyat lagi bagi Tuhan? Selagi ada waktu, pergunakanlah itu untuk terus memuliakan Tuhan di dalam kehidupan kita sehari-hari. Amin.

Sumber: http://www.sarapanpagi.org/waktu-kedaulatan-allah-denny-teguh-s-vt2510.html
Read More..

Monday, December 17, 2012

Holy Land Journey - Perjalanan ke Tanah Suci (Jerusalem - Betlehem, Dll)

Mejuah-juah man banta kerina Ngawan Perpulungen GBKP, meriah kal ukur kami adi banci kita ras-ras Wisata Rohani ku ingan ija ndube Tuhan Yesus Tubuh, Melayani seh Mate, bagepe ku piga-piga ingan si isingetken ibas Alkitab. Si ersura ihubungindu kami:  Pdt.Sabar S.Brahmana,S.Th.,MA  (021-8462988 & 0816502242 & 081294182237)   

16 April : Jakarta – Dubai/Abu Dhabi (in flight services)
Hari ini kita akan memulai perjalanan ziarah. Peserta diharapkan berkumpul di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng 2 jam sebelum keberangkatan. Transit di Dubai/Abu Dhabi.

17 April : Dubai/Abu Dhabi – Cairo (in flight services, L, D)
Pagi hari, Anda akan melanjutkan penerbangan menuju CAIRO, MESIR. Setelah proses imigrasi, Anda akan kami antar langsung memulai perjalanan wisata menuju ke COPTIC CAIRO, dimana Anda dapat melihat HANGING CHURCH, BEN EZRA SYNAGOGUE dan ST SERGIUS CHURCH. Anda juga akan kami ajak mengunjungi GALERY PAPYRUS dan pusat pembuatan minyak wangi. Bermalam di Cairo. (Optional Tour : DINNER IN NILE CRUISE)

18 April : Cairo – St Catherine (B, L, D)
Hari ini kita akan meninggalkan Cairo untuk menuju St Catherine. Sebelum meninggalkan Cairo, Anda akan kami ajak untuk mengunjungi PYRAMIDS & SPHINX. Perjalanan ke ST CATHERINE, Anda akan kami ajak mengunjungi dan melewati , TERUSAN SUEZ, SUMUR MARA dan RAFIDIM. Sore hari tiba di St Catherine untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk mendaki GUNUNG SINAI / GUNUNG MUSA.

19 April : St Catherine – Taba – Mt Sodom – Jericho – Jerusalem (B, L, D)
Pagi hari ini Anda dapat menikmati keindahan alam Pegunungan SINAI. Hari ini kita akan memasuki TANAH PERJANJIAN. Setelah proses imigrasi di TABA BORDER, perjalanan dilanjutkan mengunjungi SITUS PATUNG ISTRI LOT di daerah MT SODOM. Sore hari menuju ke JERICHO, dimana Anda dapat meilhat SITUS TEMBOK JERICHO, SITUS POHON ARA ZACHEUS serta GUNUNG PENCOBAAN, bermalam di Jerusalem.

20 April : Jerusalem – Bethlehem (B, L, D)
Pagi ini, Anda akan kami ajak mengunjungi kota BETHLEHEM, mengunjungi GEREJA PADANG GEMBALA dan GEREJA KELAHIRAN. Siang hari perjalanan dilanjutkan menuju ke BUKIT ZAITUN, mengunjungi KAPEL KENAIKKAN tempat Tuhan Yesus terangkat ke surga, PATER NOSTER gereja doa bapa kami, PALM SUNDAY rute minggu palem, DOMINUS FLEVIT dimana Tuhan Yesus menangisi kota Jerusalem, serta mengunjungi TAMAN GETSEMANE dan GEREJA SEGALA BANGSA tempat Tuhan Yesus berdoa dan bergumul sebelum ditangkap oleh tentara Romawi. Anda akan kami ajak juga ke BUKIT SION, mengunjungi KUBUR RAJA DAUD, kemudian RUANG ATAS/RUANG PERJAMUAN TERAKHIR. Mengunjungi GEREJA AYAM BERKOKOK bekas rumah imam Kayafas, dimana Tuhan Yesus disiksa, dimana Petrus menyangkal Tuhan Yesus.

21 April : Jerusalem (B, L, D)
Perjalanan pagi ini akan kita awali dengan JALAN SALIB / VIA DOLOROSA kemudian mengunjungi “HOLY SEPULCHRE CHURCH gereja makam kudus dan juga GARDEN TOMB tempat Tuhan Yesus dikuburkan dan bangkit. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju POOL OF BETHESDA dimana Yesus menyembuhkan orang lumpuh, kemudian ke ST ANNA CHURCH tempat kelahiran Bunda Maria. Anda juga akan kami ajak mengunjungi WAILING WALL dan WESTERN TUNNEL tembok barat sisa peninggalan dari Bait Allah ke-2.

22 April : Jerusalem – Tel Aviv/Yope – Caesarea Maritima – Haifa – Tiberias (B, L, D)
Hari ini kita akan menuju ke daerah utara dari negara Israel. Perjalanan ditempuh dengan melewati TEL AVIV / YOPE, kemudian mengunjungi AQUADUCT, saluran air, peninggalan dari kota CAESAREA MARITIMA.Siang hari mengunjungi GEREJA STELLA MARIS, di kaki GUNUNG CARMEL. Menikmati keindahan kota pelabuhan HAIFA serta keindahan TAMAN KUIL BAHAI. Sore hari mengunjungi GEREJA KABAR BAIK tempat malaikat Gabriel memberikan kabar kepada Maria akan mengandungn dan melahirkan Yesus, dan ST JOSEPH CHURCH tempat tinggal keluarga kudus setelah balik dari Mesir.

23 April : Dn Galilea–Bukit Sadba Bahagia–Tabgha–Capharnaum–Mt Tabor–Sungai Jordan
Hari ini kita akan berorientasi keliling DANAU GALILEA. Diawali denga berlayar di Dn Galilea. Kemudian menuju ke BUKIT SABDA BAHAGIA tempat Tuhan Yesus mengajarkan Kotbah di Bukit. Anda juga akan kami ajak melihat GEREJA MULTIPLIKASI tempat terjadinya mujizat 5 roti dan 2 ikan, kemudian mengunjungi GEREJA PRIMAT PETRUS tempat Tuhan Yesus sarapan pagi terakhir dan memberikan misi pastoral kepada Petrus. Tidak lupa melihat kota CAPHARNAUM melihat situs rumah mertua Petrus dan sinagoga. Siang hari dilanjutkan menuju ke GUNUNG TABOR untuk mengunjungi GEREJA TRANSFIGURASI dimana Tuhan Yesus dipermuliakan Anda juga akan kami ajak mengunjungi YARDENIT lokasi pembaptisan di Sungai Jordan.

24 April : Tiberias – Sheik Husein – Petra – Dead Sea (B, L, D)
Hari ini kita akan meninggalkan Tanah Perjanjian. Melalui Perbatasan Sheik Husein, Anda akan kami antar masuk ke negara Jordania, kemudian dilnjutkan menuju ke daerah EDOM. Dimana Anda akan kami antar masuk ke dalam kota tua PETRA dengan ISTANA PETRA yang termasuk dalam keajaiban dunia. Sore hari menuju ke DEAD SEA untuk bermalam.

25 April : Dead Sea – Gn Nebo – Amman – Dubai/Abu Dhabi (B, L, in flight services)
Setelah puas menikmati mineral serta bermain lumpur khas Laut Mati, Anda akan kami ajak mengunjungi GUNUNG NEBO dimana Musa hanya diperkenankan Tuhan melihat Tanah Perjanjian kemudian meninggal. Setelah makan siang, kita mempersiapkan diri menuju Bandara Queen Alia, Jordania untuk terbang menuju Dubai/Abu Dhabi dan lanjut ke Jakarta.

26 April : Dubai/Abu Dhabi – Jakarta (in flight services)
Tiba di Jakarta, semoga perjalanan wisata ziarah ini membawa arti dan makna yang sangat berarti bagi iman percaya kita kepada Tuhan Yesus. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada Talenta Tour. Sampai jumpa dengan perjalanan Talenta Tour yang lainnya. Tuhan Yesus memberkati
Read More..

Monday, November 19, 2012

Suplemen Bimbingen Pjj tgl.18-24 November 2012, Mazmur 42:2-3

Bahan    :    Mazmur 42:2-3
Thema   :    “Mejehe Ateku Kam O Dibata”
Tujun   :    
  1. Gelah ngawan perpulungen mpekeke ate mejehe nandangi Dibata ibas kegeluhenna
  2. Gelah ngawan perpulungen erbahan persikapen si tuhu-tuhu ibas ngalo-ngalo ketubuhen Yesus Kristus bagepe kerehenNa si peduakaliken


Mazmur 42:2-3


42:2 Bagi belkih mejehe nandangi lau maler si malem, bage me tedehna ateku Kam, o Dibata.
42:3 Muas tendingku man baNdu o, Dibata si nggeluh, ndigan aku banci ersembah i adep-adepenNdu?

Ateku tedeh man bandu o Tuhan, malem me ateku jumpa sierkuasa.... Aku megegeh di ras kam o Tuhan sabab kam me kapen ulu sinasana .....(PEE No. 52). Arah syair lagu enda banci pe siertiken kerna ketedehen nandangi Tuhan sebab sieteh ibas Ia sidatken kerinana sinasana termasuk gegeh ibas ndalani kegeluhen enda. Pengertin enda pe nuduhken kerna bentuk pengakun maka ibas Tuhan sidatken kerina kemalemen ateta termasuk kegeluhenta. Jadi ketedehenta nandangi Tuhan jadi ketedehen nandangi simehuli ibas kegeluhen enda.

Gambaren ketedehen man Tuhan igambarken pemazmur bagi belkih mejehe nandangi lau si maler. Siicidahken kerna pengakun ibas Dibata ngenca sidatken kerinana. (“Marilah kam kerina silatih dingen beraten, Aku bahan pengadi-ngadindu). Sienda pe siertiken ibas pengajaren Yesus : Ketuahen kalak si muas melihe nehken peraten Dibata; sabap ibesuriNa me ia (Matius 5:6).
Mejehe labo terjeng tedeh ate saja, tapi lebihen asa sie : Ketedehen si mesangat... seh maka adi la ilakoken banci erbahansa turah kendelen/sedih, la semangat, jadi mejehe nandangi Dibata eme sada ketedehen simesangat erpalasken kiniteken. Biasana ungkapen kata mejehe ipaeken lit latar belakangna (situasi rikut ras jarak) sibanci erbahanca sikap kalak mejehe e enggo dekahen kem, ngelamun rsd.  Mejehe nandangi Dibata labo ka erbahanca kita pasif ras ngelamun saja, tapi ibas bentuk kiniteken seh maka siakuken : Adi lakin ras Ia la lit malemna.

Mazmur 42:2-3
Enda me ende-enden Anak-anak Korah si mejehe nandangi Dibata (Rumah pertoton). Erkiteken sada situasi kegeluhen sierbahanca ia ndauh ras “Sion” eme siianggap Rumah Tuhan/ingan Dibata. Ibas ingan sindauh e pe megati ihadapina situasi si la menyenangken ibas kalak sideban si megati nungkuni kerna Dibata (Ija Dibatandu).

Situasi si la menyenangken enda erbahanca ingetna uga ndube riahna ukurna banci rembak ras Dibata (rumah Tuhan i Sion), banci beribadah ras kalak sierkiniteken, rsd si kerina e lanai banci idatkenna ibas ingan sindauh. Sienda me erbahanca turah ende-enden ketedehen kerna Dibata siigambarkenna bagi belkih mejehe nandangi lau simaler...

Ketedehen Pemazmur enda ngingetken kita kerna kegeluhenta selaku anak Dibata. Ersembah man Dibata tentu labo terjeng reh ku rumah pertoton tapi ibas kerina dampar nggeluh. Siperlu sirenungken : lit denga nge ketedehenta guna jumpa ras Dibata ibas rumah pertoton atau sebalikna erkiteken siakap jumpa ras Tuhan banci ijapa pe seh maka lanai lit ketedehenta reh kurumah pertoton. Atau entah lit ka sila bagi ukurta sierbahanca lanai lit ketedehenta reh kurumah Tuhan ? Sie kerina arus siinget maka pengalamen Pemazmur ibas ngertiken maka i rumah Tuhan eme idatkenna kerinana keriahen ukurna, jadilah kita sitetap mejehe nandangi rumah Tuhan. Ula min reh sikapna inganta ersembah reh lanai tedeh/mejehe na kita reh sebab enggo ka siakap biasa saja atau banci ka lanai siakap perlu. Arus sipelimbarui lalap perukurenta segelah katawari pe lit sikap mejehe nandangi Dibata sierbahanca banci kita pe ipelimbarui ibas dampar geluhta sebab lit alat kontrol ibas perukurenta. 

Arah bahan enda pe kita ibabai kubas perenungen ibas bengketna kita kubas Minggu Advent selama 4 minggu berturut-turut siimulai ibas tanggal 2 Desember enda. Minggu Advent sikataken pe rusur ibas kata “nimai” nimai alu bentuk ersikap guna ngalo-ngalo kerehen Tuhan Yesus bagepe kerehenNa sipedua kaliken selaku hakim Agung. Tentu ibas pengertin enda arus lit persikapenta. Persikapen sinimaksud labo persikapen fisik saja tapi pe persikapen iman kiniteken. 
 
Secara sederhana banci siidah uga kita nikapken diri ngalo-ngalo Natal ibas kerina asesoris natal termasuk kebutuhen-kebutuhen guna kiniulin, kinijilen natal e. Sienda tentu labo salah, sisalah eme adi terjeng sienda ngenca sisikapken sementara diri, perukuren, kiniteken, pengendesen diri man Tuhan lanai sisikapken alu payo. Simehulina tentu dua bagin enda arus terus sipekena ibas kita nikapken diri. 
 
Gejapkenlah maka lanai bo ndekah reh me Ia. Pengertin enda mabai kita kubas kegeluhen siterus nggit ipelimbarui/iubahken. Kalak siersikap ngalo-ngalo kerehen Kristus eme kalak singgit jadi perubahen ibas kegeluhenna. Persikapen, perubahen secara perukuren bagepe kiniteken teridah alu erbage-bage bentuk kongkrit ibas ngertiken kata “ersikap” eme ngelakoken kai siisuruh Tuhan ibas kegeluhen enda termasuk nggeluh engkelengi ibas kegeluhenna. Kesederhanan Yesus selaku Mesias janah pelayanenna si luar biasa jadi motifasi man banta guna tetap berkarya ibas Minggu Adven enda. La ka terjeng sie, kita pe ersikap ngalo-ngalo kerehenNa peduakaliken alu tetap setia erdalan ibas dalan sienggo itentukenNa, Jenari tetap sicidahken kegeluhen si “Mejehe” nandangi Dibata, subuk ibas ndalani kegeluhen bagepe ibas ndahi ku rumah pertoton.
 
Pdt.Alexander Simanungkalit
Read More..

Tuesday, November 13, 2012

NATAL GBKP KLASIS JAKARTA-BANDUNG TAHUN 2012


Setiap tahun pada bulan Desember semua umat kristiani secara umum menyambut dan merayakan Natal, demikian juga umat kristiani GBKP Klasis Jakarta-Bandung disamping Natal runggun-runggun/Perpulungen, sector, pada tahun 2012 ini akan merayakan Natal 5 tahunan yang dirayakan secara Klasis.

Di dalam Sidang Klasis tgl.23-24 Maret 2012 telah diputuskan perayaan natal GBKP Klasis Jakarta-Bandung akan dilaksanakan pada Hari Sabtu, 8 Desember 2012 dimulai pukul 15.00 s/d 20.00 Wib di Gedung SME Tower (SMESCO INDONESIA), Jl.Jend.Gatot Subroto Kav.94 Jakarta Selatan.

Natal 5 tahunan, mempunyai makna tidak hanya sekedar perayaan sermonial tetapi juga konsolidasi umat dan juga indicator seberapa kuatnya ikatan kekeluargaan sebagai persekutuan orang percaya di wilayah GBKP Klasis Jakarta-Bandung. Sadar atau tidak kehadiran jemaat mengikuti acara ini sudah merupakan kesaksian sebagai terang di tengah-tengah dunia ini. Sebagaimana Terang dapat dilihat, demikian kehadiran jemaat dalam persekutuannya dilihat dunia ini. Oleh karena itu kehadiran jemaat hendaknya tidak ditentukan siapa pengkhotbah, dan siapa yang mengisi acara perayaan, tetapi sebagai bentuk kepatuhan dan solidaritas sebagai tubuh Kristus yang tidak secara kebetukan sebagai jemaat GBKP di wilayah Klasis Jakarta-Bandung.

Memahami hal tersebut, hendaknya setiap runggun/perpulungen menjadikan Natal Klasis, Panitia Natal, demikian juga agar jemaat-jemaat mensuport dalam pendanaan  yang diperkirakan Rp. 440.000.000,- menjadi topic doa syafaat dan kemudian menghimbau anggota jemaat menghadiri natal Klasis ini.

Natal tahun 2012 yang di ketuai Sempakata Purba, sekretaris Karya Gunanta Barus dan bendahara Maimuna Br.Tarigan mengangkat Thema "Allah Telah Mengasihi Kita" dengan Sub Thema: "Dia datang menjadi sama dengan manusia, model solidaritas internal untuk melangkah ke solidarits eksternal, supaya segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan", akan dilayani hamba Tuhan, Pdt.MP Barus (Ketua Umum Moderamen GBKP)  dan dimeriahkan Cot Dogol, Bam’s  Samson, Ramona Purba, Juliana Br.Tarigan dan artis Karo lainnya.//asbrahm.
Read More..

Monday, November 12, 2012

Suplemen Bimbingan PJJ tgl.11-17 November 2012, Heber 11:1-3, 6-16

Bahan : Heber 11:1-3; 6-16 
Thema : “Dibata Enggo Nikapken Ingan Simehuli Man Kalak Si Tek Man BaNa” 
Tujun : 
- Gelah ngawan perpulungen meteh kerna erti pendungi Tahun Gereja 
- Gelah ngawan ni perpulungen ndalanken kerina dampar kegeluhenna arah kinitekenna man Dibata 

Heber 11:1-3; 6-16 

11:1 Erkiniteken ertina tek nandangi kai si iarapken kita, tek kerna si la idah. 
11:2 Erkiteken kinitekenna kalak sinuria ipujiken Dibata. 
11:3 Erkiteken tek man Dibata kap maka siangka kerina si nasa lit Dibata njadikenca arah kataNa; kerina si teridah ijadikenNa i bas si la teridah nari. 
11:6 Ise pe la ngasup ndalanken si sentudu ras peraten Dibata adi la kin erkiniteken. Sabap kerina si reh ndahi Dibata arus tek maka Dibata lit dingen iberekenNa upah man kalak si ndarami Ia. 
11:7 Erkiteken tek Nuah man Dibata maka ibegina kata pertenget i bas Dibata nari, kerna si nandangi reh si la idahna. Ikutkenna kata Dibata, jenari ibahanna sada perahu si dungna nelamatken ia ras keluargana. Erkiteken si e doni isalahken, janah Nuah ikataken Dibata benar erkiteken kinitekenna. 
11:8 Erkiteken tek Abraham man Dibata maka asum Dibata erdilo man bana, patuh ia, berkat ia ku negeri si ipadanken Dibata man bana. Itadingkenna negerina la ietehna ku ja ia lawes. 
11:9 Erkiteken tek man Dibata maka ia nggit lajang i bas negeri si enggo ipadanken Dibata man bana. Ia ringan i bas kemah bali ras Isak ras Jakup si ngaloken padan si seri i bas Dibata nari. 
11:10 Sabap Abraham nimai kuta si enggo irencanaken dingen ipanteki Dibata, e me kuta si nteguh palasna. 11:11 Erkiteken tek Sara man Dibata maka banci mupus aminna pe ia enggo metua. Tek ia maka isehken Dibata kai si enggo ipadankenNa. 
11:12 Aminna pe paksa e nai Abraham tempa-tempa enggo mate, tapi i bas si sekalak enda nari reh kesusuren si nterem bagi bintang i langit dingen kersik i tepi lawit si la terbeligai. 
11:13 Kerina kalak enda mate i bas kiniteken. Kai si ipadanken Dibata la ialokenna, tapi i dauh-dauh nari enggo idahna si e, e maka meriah iakapna. Terang-terang iakuina maka ia kalak perlajang dingen kesilang i doni enda. 
11:14 Kalak si ngakui si e terang icidahkenna maka ia ndarami negeri si jadi negerina jine. 
11:15 Lanai atena tedeh nandangi negerina si mbarenda si enggo itadingkenna. Adi tedeh kin atena banci denga nge min ndai ia mulihken ku je. 
11:16 Tapi tedehen atena negeri si terulin, e me negeri si i Surga. E me sabapna maka la mela Dibata jadi Dibata kalak ndai, sabap enggo isikapkenNa sada kuta man kalak enda kerina. 

Ibas PJJ Minggu enda iingetken kita kerna Pendungi Tahun Gereja. Ibas ngertiken pendungi tahun gereja ibabai kita kubas perenungen kerna kegeluhen enda khususna kerna kalak silanai ras kita (sienggo leben idilo Dibata) Tentu labo guna ngonggar “ngonggar kayu buruk” sierbahanca turah/reh ka memori kecedaan ateta, tapi ibas pendungi Tahun Gereja enda mabai kita maka uga Tuhan ngaturken egeluhen enda termasuk ngingetken kita kerna penemani Tuhan Dibata kegeluhenta seh gia enggo itadingken siikelengi kita (Bapa, nande, anak, turang senina / keluarga) tapi Tuhan tetap ngarak-ngarak kegeluhenta seh paksa enda. 

Jenari ibas Pendungi Tahun gereja enda pe ibabai ka kita rukur ras ngerenungken kerna kegeluhenta...... labo ndekah..... kentisik ngenca........... seh ka ibas paksana kita pe arus ka “ngadap man baNa”. Sienda nuduhken man banta kai arus silakoken tupung lit denga kesempaten man banta ndalani kegeluhen enda. Istilah si rusur ipake “Momento Mori” : Ingetlah kerna wari kematendu... Sienda labo ka sieteh katawari kita mate.... tapi sipasti kita ibas paksana mate... jadi ibas kita nginget sienda enggo ibabai kita nggeluh tetap erpengendes man Tuhan Dibata. 

Heber 11:1-3; 6-16 Arah nats enda kita ibabai ngertiken kerna “Kiniteken”. Kiniteken man Dibata simada kerina sinepa langit ras doni bagepe singaturken kegeluhen enda kerina. Erkiniteken man Dibata tentu ihubungken ras keyakinenta man Dibata alu ndalani kegeluhen enda bagi siisuruhNa.... (Iman/kiniteken teridah arah buah-buahna). Erkiniteken berarti tetap ngandalken Tuhan (siiteki e) kutera kai pe sijadi : bagi ukur entah la bagi ukur, logika entah la gia terlogikaken, tetap setia sebab sieteh ibas kiniteken sibageme ndatken kemalemen ate bagepe keselamaten ibas Dibata nari. 

 Kesaksin nggeluh Nuah, Aberaham, Sara ibas erkiniteken ras setia nandangi padan ras perentah Tuhan, perukurenna secara manusia la ipelebeina, lit pe sila terlogikakenna tapi terus idalankenna, njadiken ia kalak si erkiniteken seh matena pe ia tetap mate ibas kiniteken man Tuhan. 

Ibas kinitekenna enda teridah maka Dibata erkeleng ate alu tetap nehken padanNa man bana seh malem atena erkiteken la mela Dibata jadi Dibatana alu mereken pemere ras pasu-pasu simbelin. Arah bahan enda kita pe iajuk : 
  1. Jadilah kalak sierkiniteken ibas ndalani kegeluhen enda alu tetap erpengendes man baNa simada kegeluhen enda. 
  2. Tetap setia erkiniteken kutera kai pe siman alanken ibas ndalani kegeluhen enda : bagi ukur entah la gia bagi ukur ibas perdalanen geluh enda. 
  3. Berani tampil beda erkiteken kita enda eme anak-anak Dibata sitetap arus ncidahken kemuliaan Dibata ibas kegeluhen enda. 
  4. La mela jadi anak Dibata sebab Dibata labo pernah mela mersoken kita jadi anakNa... Berbahagia, berbanggalah selaku anak Dibata. 
  5. Lit paksana kita arus nadingken doni enda... tapi ibas kerinana arus sigelem : Nggeluh ntah mate gia tetap setia ibas Tuhan 
  6. Ingetlah maka kita pe pasti nge “mate” ; Momento Mori.....jadi dalani kegeluhen enda alu tetap setia man Dibata simada kegeluhen bagepe kematen (kemenangen selaku anak Dibata). 7. Tupung kita setia maka Dibata lebih setia ngkelengi kita. 
  7. Malem ateta erkiteken kinitekenta man baNa.... Enggo isikapkenNa ingan man banta... gelah ija Ia... ije kita...Terpujilah Tuhan.. 
Pdt.Alexander Simanungkalit Read More..

Saturday, November 10, 2012

Pengurus Yasenta periode 2012-2017 dilantik

Pada tanggal 22 Oktober 2012 di GBKP Jakarta Pusat telah dilantik Pengurus Yasenta (Yayasan Sentrum GBKP) Periode 2012-2017 yang dihadiri Dewan Pembina, utusan runggun dari klasis Jakarta-Banten dan Jakarta-Bandung, pemilik tanah warga GBKP disekitar desa Cariu.
Acara pelantikan yang dimulai pukul 19.00 Wib ini diawali kebaktian pembukaan yang dipimpin Pdt.Sahabat Perangin-angin,M.Th, dilanjutkan pembacaan SK Pengurus Yasenta oleh ketua dewan Pembina Pt.Em.Inget Sembiring dan pelantikan oleh Pdt.Rehpelita Ginting,S.Th.,M.Min.
Susunan Pengurus Yayasan Periode 2012-2017 yang dilantik, Pengurus: Letjen TNI Purn Amir Sembiring sebagai Ketua Umum, Brigjen Pol.Sadar Sebayang sebagai Wakil Ketua Umum,  Antonius Bangun sebagai Ketua Bidang Pembangunan, Pt. Asly Sembiring sebagai Ketua Bidang Dana, Pt. Nelson Barus sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Wilayah, Pt.Vera Br.Ginting sebagai Sekretaris Umum, Tuah Bangun sebagai Sekretaris 1, Daud  Ginting sebagai Bendahara Umum, Franciska Yeremiaty  br Sembiring sebagai Bendahara 1, Iskandar Purba & Jedi Tonear  Ginting sebagai Staf Bidang Pembangunan, Setia Budi Tarigan sebagai Staf Bidang Dana, Pt. Romel Sembiring & Dk. Elmina br Tarigan sebagai Staf Bidang Pemberdayaan Wilayah, Pt. Henry Sembiring & Kom. (Pol.) Hari Rambe Tarigan sebagai Staf Bidang Perizinan/Hukum/Humas. Pengawas: Pt. Djoni Tarigan sebagai Ketua, Prof. Dr. Naik Kaban, Pt. Em. N. J. Sembiring, Johannes Ginting, Pdt. Dharma Pelawi, S. Th masing-masing sebagai Anggota.
Setelah selesai Pelantikan dilanjutkan kata-kata sambutan yang dipandu Pt.Harun Tambun. Kata-kata sambutan disampaikan oleh Pt.Em.Inget Sembiring selaku Ketua Dewan Pembina, Letjen TNI Purn Amir Sembiring sebagai Ketua Yasenta yang telah dilantik, Pdt.S.Brahmana,S.Th.,MA mewakili Klasis Jakarta-Banten dan Klasis Jakarta-Bandung, Pdt.Saul Ginting,S.Th.,M.Div mewakili Runggun, Pt.Em.Simeon Sinulingga mewakili pemilik tanah Cariu dan Sumarni Br.Surbakti mewakili Pengurus Periode sebelumnya//asbrahm.
BP GBKP KLASIS JAKARTA-BANDUNG
Mengucapkan:
Selamat atas Dilantinya Pengurus dan Pengawas Yasenta Periode 2012-2017,
Kiranya Tuhan Yesus Kristus melengkapi dengan hikmat dan kuasa serta berkat-berkat-Nya yang berlimpah ketika menjalankan panggilan dan pengutusan oleh-Nya sehingga apa yang menjadi Visi dan Misi Yasenta dapat terwujud.
(Visi Yasenta: “mengadakan Bale Cariu yakni Terwujudnya Balai Cariu guna menjadi wadah pengembangan iman dan kegiatan sosial bagi masyarakat Karo dan masyarakat sekitar” dan Misi Yasenta: “Tersedianya sarana untuk menampung berbagai kegiatan keagamaan, kegiatan pencerdasan dan peningkatan kesejahteraan rakyat, kegiatan sosial kemasyarakatan, memelihara budaya, dengan tetap menjamin kerukunan antar sesama warga dan kerukunan warga dengan masyarakat sekitar”).


Read More..

Sunday, March 20, 2011

Khotbah Matius 12:38-42, Minggu 20 Maret 2011 (Passion III)

Introitus:
Adi kalak si pusuhna ikuasai sura-sura ukurna mate kap; tapi adi kalak si pusuhna ikuasai Kesah Dibata nggeluh me ia dingen malem atena (Roma 8:6).

Pembacaan: Roma 5:1-5; Khotbah: Matius 12:38-42

Thema:
Icidahken Yesus Tanda Sengget ras KuasaNa man kalak singena AteNa.

Renungan
Minggu enda, Minggu Pasion si pe III. Minggu-minggu ija kita ibabai nginget kiniseran Tuhan Yesus ibas ndalanken missina nelamatken manusia. Ibas ndalinken missiNa situhuna mbue ibahan Yesus tanda sengget, khususna ilebe-lebe ajar-ajar, tapi man guru-guru agama ras kalak Parisi lang. Eme sebabna Kata Dibata siman oratenta Minggu enda nuriken kerna guru-guru agama ras kalak Parisi reh ndahi Yesus mindo segelah ibahan Yesus tanda sengget. Labo guna ncubai Yesus, tapi ate kalak enda memereksa Yesus payo sekalak nabi ntah lang. Pemahamen kalak enda, sekalak nabi ntah sekalak sireh maba pesan khusus ibas Dibata nari isahken alu tanda sengget si ilakokenna. Terlebih-lebih: (1) paksa e enggo ndekah la lit nabi itengah-tengah bangsa Israel (kecuali Yohanes Pembabtis), (2) Yesus enggo jadi tokoh fenomenal, tokoh si mperlakuken diriNa selaku nabi si mbelin.


Tapi kalak enda kecewa, sebab ibas ayat 39 Yesus ngataken “Labo Kubahan!” Engkai maka la ban Yesus? Alasen Yesus eme kalak enda jahat ras la setia. Kejahaten kalak enda eme kesombongen, serakah ras kurang kekelengen. Endame sada pinakit ibas jelma si nganggap dirina hebat, erkuasa, bayak, rsd. Kalak enda eme guru-guru agama ras kalak Parisi, adi istilah genduari kalak enda eme “teolog”, kalak simbue ngangkai kata Dibata. Tapi justru ibas kalak enda mbelin kesombongen e. Alu bage dage kerina jelma banci kena pinakit enda, termasuk pendeta, pertua ras diaken. Reh ganjangna sekolah pendeta e, reh dekahna jadi pertua ntah diaken reh kengna, reh meserana kerjasama.

Nina Yesus, labo Kubahan Tanda sengget seyakatan tanda sengget nabi Yuna. Kai kin tanda sengget Nabi Yuna? Tenda sengget e, eme Yuna pernah ringan ibas beltek nurung 3 wari 3 berngi. Turi-turin nabi Yuna enda pasti iteh Guru-guru agama ras kalak Parisi e. Labo tanda sengget Nabi Yuna si itekanken, tapi tanda sengget si bakal ibahan Yesus man kerina manusia eme ibas paksana Ia mati isalibken jenari ikuburken 3 wari 3 berngi Ia ibas doni kalak mate. Kenca si e ibas wari peteluken keke Ia ibas simate nari.

Tanda sengget si bakal ibahan Yesus eme tanda sengget si maba pengaruh kal nandangi masa depan manusia. Ise si tek nandangi mujizat enda terkelin me[1]. Tandana tek eme nggeluh ibas pertobaten. Kalak Niniwe ibas zaman Yuna, jera/bertobat ia emaka la iukum Dibata. Uga kita?

Arusna kita nggeluh ibas kiniteken sipayo eme nggeluh rembak ras Dibata. Nggeluh sibage ula kari siakap nukah. Mbue godaan. Terlebih godan si lit isekeleweta. Pengaruh kalak si la erkiniteken. Bagi ilustrasi enda[2]. Godan e banci erbahansa kita menderita. Tapi bagi nina Paulus ibas Roma 5:1-5, khususna ayat 3 “megah pe siakap ibas kiniseran e, sabab arah kiniseran e turah saber ate. Ibas saber ae teridah kita enggo menang ibas pengujin, janah erkiteken kita enggo menang ibas pengujin, lit pengarapenta”. Pengarapenta e labo erbahanca kita kecewa.

Pdt.S.Brahmana

.......................................................
[1] Roma 10:9
[2] Kabing atau Anjing?
Kehidupan keluarga Pak Pandir sangat sulit. Sehari-hari ia hanya bergantung dari hasil penjualan kayu bakar yang mereka peroleh dari hutan. Beberapa hari lamanya Bapak dan Ibu Pandir tidak dapat pergi ke hutan karena agak sakit. Guna menyambung keperluan hidup mereka, mereka sepakat menjual kambing mereka yang tinggal satu-satunya ke pasar hewan di kota. Di perjalanan menuju kota Pak Pandir harus melewati beberapa kampung yang agak sunyi. Tiba di kam-pung pertama, Pak Pandir disapa seorang pria yang tak dikenal, "Hai, Pak Pandir, anjing itu hendak kau bawa ke mana?" Pak Pandir tidak menyahut, sambil berjalan terus ia berpikir, Gila, masa kambing dianggap anjing!

Ketika tiba di kampung kedua, ada orang yang menyapanya lagi, "Jalan-jalan dengan anjing, ya Pak?" Pak Pandir bertambah heran. Maka tibalah ia di kampung yang ketiga, dan terdengarlah suara dari suatu kebun, "Masa, anjing sekotor itu kau bawa jalan-jalan, Pak!"

Sambil terus berjalan Pak Pandir berpikir: Sudah tiga kali ini ada tiga orang yang menyebut binatang yang kutuntun ini anjing. Mungkin benar juga, binatang ini bukan kambingku melainkan seekor anjing. Karena begitu terpengaruh pendapat orang lain yang ternyata penjahat, akhirnya Pak Pandir melepaskan harta satu-satunya itu.

Orang Kristen kadang-kadang mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain yang bertujuan untuk menyelewengkan iman kepercayaannya. Kita harus berpegang teguh, bahwa Alkitab adalah sumber kehidupan kita yang benar.

Janganlah kita terpengaruh oleh pendapat orang-orang yang tidak beriman, sehingga kita kehilangan harta yang kekal di surga. "Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab la, yang menjanjikannya setia" (Ibrani 10:23).

Read More..